Helo Timor Leste

Pelayan Android di Restoran China Lebih Hidup, `Mirip Manusia`

Satwika Rumeksa - Hiburan
Sabtu, 2 Dec 2023 18:49
    Bagikan  
Pelayan Android
Istimewa

Pelayan Android - Pelayan menyamar menjadi robot

HELOTIMORLESTE.COM - Seorang pelayan android yang bekerja di sebuah restoran di Chongqing, Tiongkok, menjadi viral bulan lalu, memukau para pemirsa dengan gerakan robotiknya yang presisi, namun ternyata ia tidak lebih dari sebuah ilusi yang dikoreografikan.

Dengan ancaman robot bertenaga AI yang mencuri pekerjaan manusia yang membayangi dunia akhir-akhir ini, pemandangan robot humanoid yang tampaknya bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di Tiongkok membuat banyak orang terkejut ketika video-video tentang robot tersebut mulai beredar di Douyin (TikTok versi Tiongkok).

Beberapa penngunung kagum dengan penampilan android yang mirip manusia dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang sungguhan, menyapa mereka ketika mereka memasuki restoran Chongqing, mengambil pesanan mereka, dan membawanya ke meja mereka.

Baca juga: Simak UMK 2024 Jatim, Upah Minimum Kabupaten Kota se Jawa Timur 2024

Reaksi online terhadap video pelayan robotik Chongqing begitu kuat sehingga beberapa outlet berita pergi keluar untuk melihat android secara langsung, tetapi wartawan terkejut ketika mereka menemukan manusia yang sebenarnya menyamar sebagai android.

Ternyata pelayan tersebut adalah pemilik restoran, seorang wirausahawan berusia 26 tahun yang memiliki latar belakang tari.

Qin mengatakan bahwa menari tetap menjadi hasrat utamanya dalam hidup, dan menambahkan bahwa sejak ia membuka restoran hotpot tersebut, tiga tahun yang lalu, ia dan teman-temannya secara rutin mengadakan pertunjukan untuk para pelanggan, sebagai cara untuk menarik bisnis baru.

Namun, dia benar-benar meraih sukses besar awal tahun ini, ketika dia mulai menyamar sebagai android, menggunakan gerakan dan riasan seperti robot yang tepat untuk membuat penampilannya begitu meyakinkan sehingga sebagian besar klien baru tidak dapat membedakannya sebagai manusia.

Sekarang, orang-orang datang ke restoran Qin tidak hanya untuk menikmati hotpot yang lezat dan 'minuman keras', tetapi juga untuk melihat aksi androidnya. Kreativitasnya sekarang digunakan oleh media yang dikendalikan oleh negara sebagai contoh bagaimana bakat dan hobi pribadi dapat dimanfaatkan untuk menonjol di pasar yang kompetitif.**